Tak bisa dipungkiri, banyak obat yang digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit tertentu malah menimbulkan gangguan seksual, semisal memicu impotensi. Sejumlah kajian ilmiah menyebutkan, sekitar 25 persen kasus impotensi ternyata berasal dari efek samping obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit tertentu.
Kendatipun demikian, tak sedikit kalangan medis yang berpendapat bahwa hal yang berikut ini relatif sukar untuk ditentukan secara persis, ihwal obat-obat tertentu apakah yang menjadi penyebab timbulnya impotensi. Mengapa?
Pertama, banyak penyakit yang juga ikut memicu timbulnya impotensi. Dengan demikian, agak sukar dalam menentukan apakah impotensi itu diakibatkan oleh penyakit atau oleh dampak samping obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi penyakit.
Kedua, dampak obat yang mengakibatkan impotensi sering tidak dilaporkan kepada dokter oleh pasien karena pasien merasa sungkan membicarakan masalah ini. Akibatnya, dampak samping obat terhadap munculnya gangguan seksual mungkin saja jauh lebih besar daripada yang diketahui.
Diantara sekian obat yang diduga dapat memicu timbulnya gangguan seksual, salah satunya adalah obat antidepresi semisal fluxetine. Obat ini meningkatkan kadar serotonin yang menghambat fungsi seksual berjalan maksimal.
Dalam pada itu, obat-obatan penurun tekanan darah juga diduga memberi kontribusi bagi munculnya gangguan seksual. Obat-obatan jenis ini memengaruhi otot kecil dan pembuluh darah di penis.
Patut dicatat, tidak semua orang yang mengkonsumsi obat-obatan untuk mengatasi penyakit tertentu mengalami dampak samping dengan terganggunya aktivitas seks mereka. Namun, bila anda merasa cemas menyangkut obat yang anda telan, kalau-kalau dapat membawa dampak samping terhadap aktivitas seks anda, maka cobalah anda berkonsultasi mengenai masalah ini dengan dokter pribadi anda.
Kendatipun demikian, tak sedikit kalangan medis yang berpendapat bahwa hal yang berikut ini relatif sukar untuk ditentukan secara persis, ihwal obat-obat tertentu apakah yang menjadi penyebab timbulnya impotensi. Mengapa?
Pertama, banyak penyakit yang juga ikut memicu timbulnya impotensi. Dengan demikian, agak sukar dalam menentukan apakah impotensi itu diakibatkan oleh penyakit atau oleh dampak samping obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi penyakit.
Kedua, dampak obat yang mengakibatkan impotensi sering tidak dilaporkan kepada dokter oleh pasien karena pasien merasa sungkan membicarakan masalah ini. Akibatnya, dampak samping obat terhadap munculnya gangguan seksual mungkin saja jauh lebih besar daripada yang diketahui.
Diantara sekian obat yang diduga dapat memicu timbulnya gangguan seksual, salah satunya adalah obat antidepresi semisal fluxetine. Obat ini meningkatkan kadar serotonin yang menghambat fungsi seksual berjalan maksimal.
Dalam pada itu, obat-obatan penurun tekanan darah juga diduga memberi kontribusi bagi munculnya gangguan seksual. Obat-obatan jenis ini memengaruhi otot kecil dan pembuluh darah di penis.
Patut dicatat, tidak semua orang yang mengkonsumsi obat-obatan untuk mengatasi penyakit tertentu mengalami dampak samping dengan terganggunya aktivitas seks mereka. Namun, bila anda merasa cemas menyangkut obat yang anda telan, kalau-kalau dapat membawa dampak samping terhadap aktivitas seks anda, maka cobalah anda berkonsultasi mengenai masalah ini dengan dokter pribadi anda.
0 komentar:
Posting Komentar