Bahasa tubuh

Tahukah anda bahwa sebagian besar lelaki gagal menyadari betapa pentingnya memahami bahasa tubuh perempuan. Alih-alih mereka mencoba memfokuskan untuk membaca pikirannya. Mereka berdiri berjam-jam sambil memegang minuman pada tangan hanya bertanya-tanya 'apakah ia tertarik atau tidak?'. Dan hanya sedikit yang tahu bahwa jawabnya 'tidak'.

Berhentilah mencoba membaca pikiran dan beralihlah untuk membaca tubuhnya. Membaca tubuh bukan berarti memperhatikan payu dara, tetapi lebih pada perilaku genit dan isyarat seperti muka dan pola sikap.
Hanya saja, banyak lelaki yang memilih untuk tidak peduli pada bahasa tubuh perempuan atau memiliki sedikit petunjuk bagaimana menterjemahkan signal-signal tersebut. Harap diingat bahwa semua tergantung pada sosialisasi yang didasarkan pada dua kenyataan, yaitu:
1. Komunikasi adalah 60 % nonverbal.
2. Tanda-tanda nonverbal lima kali lebih berdampak dibanding verbal.
Ketika anda tidak memperhatikan bahasa tubuhnya, maka anda akan kehilangan 60% dari pertandingan. Kemudian anda baru menyadari 'mengapa saya selalu pulang ke rumah sendirian?'.
Sebenarnya belajar memahami bahasa tubuh perempuan cukup sederhana. Ini bukan operasi otak atau juga tidak berarti anda harus menahan napas. Membaca bahasa tubuh perempuan hanya melibatkan tiga tahap proses.
Tahap pertama, menyatakan apakah ia tertarik pada anda dan membantu memutuskan apakah anda perlu pendekatan atau tidak.
Tahap Kedua, membiarkan anda melihat apakah ia mau menerima masa perkenalan anda atau apakah ia mulai merasa tidak nyaman dengan anda. Ini adalah tahap yang paling krusial. Anda harus bersungguh-sungguh memperhatikan kenyamanan dan keinginannya, dan mengatur seluruh pendekatan berdasarkan pada hal tersebut.
Tahap Ketiga, memberikan anda sedikit ide apakah anda menutup kesepakatan atau terus maju tanpa menyia-nyiakan waktu. Misalnya, perlukah anda saling bertukar nomor telepon, berencana minum kopi atau mengundang kembali ke tempat anda? Perhatikan dengan dalam isyarat tubuhnya dan ia akan biarkan anda mengetahui.
So, it's simple thing kan? Sumber: perempuan.com